Bab1: Rencana Permainan Ahli manajemen mengatakan pada kita tentang pentingnya perencanaan hidup. “Tentukan Tujuan anda sendiri,” kata mereka. “Putuskan anda ingin jadi apa dan apa yang ingin anda lakukan satu tahun dari sekarang, 5 tahun dari sekarang, 10 tahun dari sekarang. Petakan suatu rencana untuk kesana dari sini, dan mulai menjalankan rencana ituDalam kehidupan ini, sering kali kita dihadapkan dengan keadaan atau peristiwa atau situasi yang tidak pernah kita duga sebelumnya atau kita rencanakan terlebih dahulu. Seolah kejadian itu terjadi begitu saja secara kebetulan. Ya, istilah kebetulan ini sering kita pakai dan kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan mengulas secara singkat tentang ungkapan kebetulan dilihat dari sudut pandang aqidah dan hukum Islam Latah mengucapkan Ini sebuah kebetulan’ Masing -masing dari kita hampir bisa dipastikan pernah mengalami suatu peristiwa yang terjadi tanpa dia bayangkan, perkirakan atau rencanakan sebelumnya. Peristiwa tersebut bisa peristiwa kecil maupun besar, penting atau pun tidak. Terkadang peristiwa yang sering kita istilahkan secara latah dengan kebetulan ini bahkan berkaitan dengan keselamatan kita. Misalnya saja seseorang sedang naik kendaraan di tengah malam melewati sebuah jalanan yang sangat sepi karena jalan itu berada di sebuah kebun pohon kayu jati yang luas. Tiba-tiba bannya kempes karena terkena paku di jalan tersebut. Maka dengan terpaksa dia harus menuntun motornya melintasi jalan sepi dan asing. Tidak terbayang akan ketemu tukang tambal ban dalam waktu dekat. Secara kebetulan, melintas seorang pemotor. Kemudian berhenti dan bertanya ada masalah apa. Ternyata dia seorang polisi. Lantas sang polisi membantunya mendorong motor tersebut dari belakang hingga keluar area sepi tersebut dan diantarkan sampai bertemu tukang tambal ban yang buka 24 jam. Dalam konteks interaksi sosial di antara sesama manusia hal itu bisa diterima oleh akal sehat sebagai peristiwa yang bersifat kebetulan. Namun, apakah benar hal itu sebuah peristiwa kebetulan bila dilihat dari sudut pandang aqidah Islamiyah? Apakah ada Kebetulan Dalam Islam? Apakah ada kebetulan dalam Islam Dalam Islam, salah satu ajaran yang telah disepakati sebagai salah satu prinsip penting dalam aqidah islamiyah adalah ajaran tentang beriman kepada takdir Allah Ta’ala. Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang terjadi tanpa ditakdirkan oleh Allah terlebih dahulu sebelumnya. Allah mengetahui apa saja yang akan terjadi dan sudah dituliskan seluruh peristiwa yang akan terjadi hingga hari kiamat di Lauhul Mahfuzh. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim 2653 dalam shahihnya dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, dia berkata,” Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ ”Allah telah menulis takdir seluruh makhluk 50 ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.” Bila demikian halnya, maka tidak mungkin ada sesuatu yang terjadi yang bersifat kebetulan atau terjadi diluar takdir dan pengetahuan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebelumnya. Semua kejadian sekecil apa pun sudah tercatat di tempat yang aman dan tidak akan pernah mengalami pergantian atau pun perubahan. Jadi, bila dilihat dari sudut pandang akidah Islamiyah, dilihat dari perbuatan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap alam raya ini beserta makhluk – makhluk yang ada di dalamnya. Maka tidak ada istilah kebetulan untuk sebuah peristiwa dan tidak dibenarkan untuk mengatakannya. Namun apakah demikian halnya bila dilihat dari sudut pandang perbuatan manusia yang tidak mengetahui apa yang bakal terjadi meski beberapa menit yang akan datang? Baca juga Pengertian Bashirah Dalam Islam Hukum Mengucapkan kebetulan Dalam Islam Akhirnya muncullah sebuah pertanyaan, apakah hukumnya seorang muslim mengucapkan “Saya sedang berjalan di depan sebuah toko buku, secara kebetulan saya bertemu dengan teman masa kecil saya.” Bagaimana hukumnya mengucapkan “kebetulan” saat menceritakan suatu peristiwa yang terjadi secara mendadak di luar perkiraan dan rencananya sama sekali seperti contoh tersebut? Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid pernah ditanya dengan pertanyaan semacam ini dan beliau memberikan jawaban sebagai berikut[i] ”Tidak ada salahnya menggunakan kata “kebetulan”, karena yang dimaksud pembicara adalah dia bertemu orang itu tanpa kesepakatan sebelumnya untuk bertemu, dan tanpa bermaksud melakukannya; Ia tidak bermaksud bahwa pertemuan ini terjadi tanpa takdir Allah Azza wa Jalla. Penggunaan kata kebetulan’ telah terdapat dalam sejumlah hadits. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan Muslim 2144 dari Anas dia berkata, فَانْطَلَقْتُ بِهِ يعني بعبد الله بن أبي طلحة إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَادَفْتُهُ وَمَعَهُ مِيسَمٌ . . . الحديث. والميسم أداة تستخدم في الكي . Saya berangkat bersamanya yaitu, dengan Abdullah bin Abi Talhah untuk pergi ke Rasulullah ﷺ dan kami bertemu dengannya secara kebetulan dan Rasulullah ﷺ sedang membawa Misam …al-hadits. الميسم Misam adalah alat yang digunakan dalam pengobatan dengan metode Kay yaitu dengan besi yang dipanaskan lalu ditempelkan ke tempat luka. وروى أبو داود 142 عَنْ لَقِيطِ بْنِ صَبْرَةَ قَالَ كُنْتُ وَافِدَ بَنِي الْمُنْتَفِقِ أَوْ فِي وَفْدِ بَنِي الْمُنْتَفِقِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَلَمَّا قَدِمْنَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ نُصَادِفْهُ فِي مَنْزِلِهِ وَصَادَفْنَا عَائِشَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ . . . الحديث . صححه الألباني في صحيح أبي داود . Abu Dawud 142 meriwayatkan dari Laqith bin Shabrah, dia berkata,”Saya datang di antara delegasi Bani Al-Muntafiq kepada Rasulullah ﷺ. Ketika kami datang kepada Rasulullah ﷺ , kebetulan kami tidak menemukannya di rumahnya tetapi kebetulan Aisyah Ummul Mukminin ada di sana….” Hadits ini digolongkan sebagai hadits shahih oleh al-Albani dalam Shahih Abi Dawud. Dalam Fatawa Al-Lajnah ad-daimah 3/393 dinyatakan “ليس قول الإنسان قابلت فلاناً صدفة محرّماً أو شركاً، لأن المراد منها قابلته دون سابق وعد أو اتفاق على اللقاء مثلاً وليس في هذا المعنى حرج” اهـ . “Ungkapan yang digunakan oleh banyak orang, “Saya bertemu fulan ini secara kebetulan” dan lain-lain, tidaklah haram dan bukan syirik, karena yang dimaksud dari ungkapan tersebut adalah bertemu dengannya tanpa ada perjanjian atau kesepakatan sebelumnya untuk bertemu, misalnya, dan tidak ada salahnya dengan arti ini.” Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya Apa pendapat Anda tentang penggunaan ungkapan “secara kebetulan”? Beliau rahimahullah menjawab Kami berpendapat tidak ada yang salah dengan ungkapan ini. Ini adalah ungkapan yang sudah dikenal dan disebutkan dalam beberapa hadits صادفْنا رسول الله صادفَنا رسول الله Kami bertemu Rasulullah ﷺ secara kebetulan. Rasulullah ﷺ bertemu dengan kami secara kebetulan. Berkenaan dengan perbuatan manusia, hal-hal bisa terjadi secara kebetulan, karena orang tidak memiliki pengetahuan tentang perkara ghaib dan sesuatu dapat terjadi tanpa dia sadari atau orang melakukan sejumlah hal yang tidak mengarah kepada sesuatu yang kebetulan tersebut atau tidak memperkirakannya. Tetapi sehubungan dengan perbuatan Allah, tidak demikian halnya, karena segala sesuatu diketahui oleh Allah dan segala sesuatu ditentukan oleh-Nya. Berkaitan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak ada yang terjadi secara kebetulan untuk selamanya. Tetapi sehubungan dengan Anda dan saya, kita dapat bertemu tanpa pengaturan sebelumnya dan tanpa menyadarinya atau merencanakannya. Inilah yang disebut dengan kebetulan, dan tidak ada yang salah dengan itu. Namun berkaitan dengan perbuatan Allah, hal ini terlarang dan tidak boleh digunakan.” [Fatawa Asy-Syaikh Ibni Utsaimin 3/117] Wallahu a’lam. Dalil Tidak Ada Kebetulan Dalam Al Quran dan Hadits Semua peristiwa yang terjadi di dunia ini, baik yang terjadi di bumi maupun di angkasa luar dan alam semesta seluruhnya, tidak ada yang bersifat kebetulan. Dalam arti semuanya terjadi atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ketetapan-Nya. Semuanya telah diketahui oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebelum persitiwa tersebut terjadi. Ini bila dilihat dari sudut pandang perbuatan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya saja bila dilihat dari sudut pandang perbuatan manusia yang tidak mengetahui peristiwa ghaib di masa datang, maka lazim adanya ungkapan bahwa suatu peristiwa terjadi secara kebetulan dalam arti tidak ada perencanaan atau perkiraan sebelumnya sama sekali. Terjadi begitu saja di antara mereka, walaupun semua itu terjadi atas pengetahuan dan ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tulisan berikut ini akan menjelaskan tentang dalil dari Al-Quran dan hadits tentang tidak adanya peristiwa kebetulan dari sudut pandang perbuatan Allah Ta’ala. Ayat Tentang Tidak Ada Yang Kebetulan Dalil Ayat Quran Tentang Tidak ada yang kebetulan di dunia ini Di antara ayat yang menunjukkan tidak ada peristiwa kebetulan di dunia ini bila dilihat dari sudut pandang perbuatan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah sebagai berikut 1. Ayat alquran tentang daun jatuh Dalam Surat Al-An’am 95 Allah Ta’ala berfirman, وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfudz” 2. Semua Yang Terjadi Sudah Dalam Lauh Mahfudz Al-Hajj 70 Allah Ta’ala berfirman, أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ فِي كِتَابٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab Lauh Mahfuzh. Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah. 3. Semua Sudah Ditakdirkan Al-Qamar 49 Allah Ta’ala berfirman, إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. Allah menjelaskan bahwa setiap apa yang ada pada kehidupan ini telah ditakdirkan dan ditulis di Lauhul Mahfudz sejak dahulu, dan Allah memberikan kepada makhluk-Nya kewajiban yang dengannya Allah ciptakan mereka. [An-Nafahat Al-Makkiyah, Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi][ii] Hadits Tentang Tidak Ada Yang Kebetulan Dalil Hadits Tentang Tidak ada yang kebetulan Sedangkan hadits yang menunjukkan tidak ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan bila dilihat dari sudut pandang perbuatan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah sebagai berikut Hadits Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu anhuma Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, dia berkata,” Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ ”Allah telah menulis takdir seluruh makhluk 50 ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.” [Hadits riwayat Muslim 2653] Hadits Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma Thawus bin Kisan Al-Yamani rahimahullah ulama Tabi’in berkata, أَدْرَكْتُ نَاسًا مِن أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ يقولونَ كُلُّ شيءٍ بقَدَرٍ، قالَ وَسَمِعْتُ عَبْدَ اللهِ بنَ عُمَرَ يقولُ قالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ كُلُّ شيءٍ بقَدَرٍ، حتَّى العجْزُ والكيْسُ, أو الكيْسُ والعجْزُ “Aku mendapati sejumlah sahabat Rasulullah ﷺ , di antaranya Abdullah bin Umar. Dia berkata,”Segala sesuatu dengan takdir hingga dalam hal kelemahan dan kecerdasan atau kecerdasan dan kelemahan.” [Hadits riwayat Muslim di dalam Shahih Muslim no. 2655] Syaikh Alawi bin Abdul Qadir As-Saqqaf menjelaskan,”Yang dimaksud dengan sabda Rasulullah ﷺ “Segala sesuatu dengan takdir” adalah segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan kecuali telah didahului oleh ilmu Allah Azza wa Jalla, kehendak-Nya dan takdir-Nya. Hingga masalah “kelemahan” maksudnya adalah tidak adanya kemampuan. Ada pula ulama yang berpendapat maksud dari kelemahan’ di sini adalah meninggalkan kewajiban yang mesti dikerjakan, menunda-nundanya serta mengakhirkannya dari waktunya. Sedangkan maksud “kecerdasan” adalah rajin dan sangat cepat memahami berbagai urusan.” Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mentakdirkan kelemahan dan kecerdasan. Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan kecuali hal itu telah didahului oleh ilmu dan kehendak Allah Ta’ala.[iii] Tanya Jawab Seputar Kebetulan Dalam Islam Ada dua pertanyaan yang perlu mendapatkan penjelasan yang memadai tentang persoalan ini 1. Pertemuan itu takdir atau kebetulan? Pertemuan Itu takdir atau kebetulan Pertemuan antara satu orang atau sekelompok orang dengan yang lain, ada yang direncanakan terlebih dahulu dan ada yang tidak. Kedua jenis pertemuan tersebut semuanya terjadi atas kehendak dan takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada sesuatu yang terjadi di alam raya ini tanpa terlebih dahulu diketahui oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebelum terjadi. Semuanya sudah ditulis oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana dalam hadits Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu anhuma dia berkata,” Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ ”Allah telah menulis takdir seluruh makhluk 50 ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.” [Hadits riwayat Muslim 2653] BIla dilihat dari perbuatan Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka pertemuan itu bukan sesuatu yang bersifat kebetulan meskipun terjadi di luar rencana orang-orang yang bertemu. Namun dari sudut pandang perbuatan manusia, seseorang atau sekelompok orang bisa saja bertemu tanpa direncanakan dan diperkirakan sebelumnya. Terjadi begitu saja di luar dugaan sama sekali. Hal ini karena manusia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Sehingga sering terucap, ketika bertemu secara tidak sengaja, ungkapan seperti,”Kebetulan sekali kita bisa bertemu di sini”; “Kebetulan saya menemukan cincinnya yang terjatuh”, dan seterusnya. Ungkapan semacam ini oleh para ulama dibolehkan karena bukan bentuk menafikan takdir Allah Ta’ala atau mengingkari bahwa Allah Ta’ala Maha Mengetahui segala sesuatu. 2. Maksud Tidak ada yang kebetulan semua sudah diatur Allah. Tidak ada yang kebetulan semua sudah diatur Allah Maksud dari ungkapan tidak ada yang kebetulan, semua sudah diatur oleh Allah adalah bila dilihat dari sisi perbuatan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini bagian dari kandungan beriman kepada Qadha’ dan Qadar. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah berkata, أن الله علم مقادير الأشياء وأزمانها قبل إيجادها، ثم أوجد ذلك على ما سبق به علمه، فكل محدث صادر عن علمه وقدرته وإرادته “Sesungguhnya Allah mengetahui ukuran segala sesuatu dan waktu-waktunya sebelum penciptaan semua itu. Kemudian menciptakan semua itu berdasarkan ilmu Allah Ta’ala mengenai hal tersebut. Dengan demikian, semua yang diciptakan itu bersumber dari ilmu Allah, kekuasaan-Nya dan kehendak-Nya.”[iv] Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata,” Berkenaan dengan perbuatan manusia, hal-hal bisa terjadi secara kebetulan, karena orang tidak memiliki pengetahuan tentang perkara ghaib dan sesuatu dapat terjadi tanpa dia sadari atau orang melakukan sejumlah hal yang tidak mengarah kepada sesuatu yang kebetulan tersebut atau tidak memperkirakannya. Tetapi sehubungan dengan perbuatan Allah, tidak demikian halnya, karena segala sesuatu diketahui oleh Allah dan segala sesuatu ditentukan oleh-Nya. Berkaitan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak ada yang terjadi secara kebetulan untuk selamanya. [Fatawa Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin 3/117]. Wallahu a’lam. Demikian ulasan singkat tentang ungkapan kebetulan’ dalam Islam. Semoga bermanfaat. Bila ada kebenaran dalam tulisan ini maka itu dari rahmat Allah semata dan bila ada kesalahan dan kekeliruan maka itu dari kami dan dari setan. Allah dan rasul-Nya berlepas diri darinya. [i] [ii] [iii] [iv] Tulisan tentang kebetulan dalam Islam ini pertama kali diunggah pada 17 April 2021 dan diupdate pada 15 September 2021 ATAMBUA Segala peristiwa yang terjadi dalam lingkaran kehidupan manusia harus dimaknai sebagai peristiwa berahmat, peristiwa bermartabat dan senantiasa dijadikan refleksi. Lestari99 Official Writer Anda tidak akan pernah tahu bahwa kata-kata yang Anda ucapkan mungkin berdampak bagi orang lain – bahkan cukup untuk mengubah hati seorang pembunuh. Di Georgia, pada hari Sabtu, 12 Maret 2005, Ashley Smith disandera oleh Brian Nichols setelah Brian melarikan diri dari gedung pengadilan. Brian disidang atas kasus pembunuhan empat orang. Ashley saat itu diberi kekuatan untuk mengucapkan beberapa bagian dari buku yang ditulis Rick Warren, PURPOSE DRIVEN LIFE, kepada Brian. “Brian berkata bahwa ia pikir saya adalah seorang malaikat yang dikirim Tuhan. Saya adalah saudara perempuannya dan ia adalah saudara laki-laki saya yang terhilang. Tuhan telah menuntunnya kepada saya,” ujar Ashley ketika ia menceritakan kembali momen tersebut. Brian kemudian membebaskan Ashley dan menyerahkan diri kepada polisi. Akulah TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan Yesaya 442a Kelahiran Anda bukanlah suatu kesalahan atau kecelakaan, dan hidup Anda bukan terjadi secara kebetulan atau sekedar fenomena alam. Orangtua Anda mungkin tidak merencanakan kehadiran Anda, tapi Tuhan punya rencana atas hidup Anda. Tuhan sama sekali tidak terkejut atas kehadiran Anda di dunia. Bahkan sebenarnya Ia mengharapkan kelahiran Anda. Jauh sebelum Anda dikandung oleh orangtua Anda, Anda telah dikandung di dalam pikiran Tuhan. Ini bukan takdir, bukan kebetulan dan bukan keberuntungan jika Anda masih bernafas saat ini. Anda hidup karena Tuhan ingin menciptakan Anda! Firman Tuan berkata, Engkau akan memenuhi janji-Mu kepadaku Mazmur 1388a BIS. Tuhan menentukan setiap detail dari tubuh Anda. Dia sengaja memilih ras Anda, warna kulit Anda, rambut Anda, dan setiap bagian tubuh lainnya. Tuhan membentuk tubuh Anda tepat seperti yang diinginkannya. Tuhan juga menentukan bakat alami yang Anda miliki dan keunikan dari kepribadian Anda. Alkitab berkata, You know me inside and out, you know every bone in my body; You know exactly how I was made, bit by bit, how I was sculpted from nothing into something {Engkau mengenalku baik di dalam maupun di luar, Engkau tahu setiap tulang dalam tubuhku; Engkau tahu secara persis bagaimana aku dibuat, sedikit demi sedikit, bagaimana saya dipahat dari ketiadaan menjadi sesuatu} Mazmur 13915 Message Bible. Karena Tuhan menciptakan Anda untuk sebuah alasan, Ia juga memutuskan kapan Anda akan dilahirkan dan berapa lama Anda akan hidup. Tuhan telah merencanakan hari hidup Anda sejak semula, memilih waktu yang tepat untuk kelahiran dan kematian Anda. Alkitab berkata, Engkau melihat aku waktu aku masih dalam kandungan; semuanya tercatat di dalam buku-Mu; hari-harinya sudah ditentukan sebelum satu pun mulai Mazmur 13916 BIS. Tuhan juga telah merencanakan dimana Anda dilahirkan dan dimana Anda akan hidup untuk memenuhi tujuan-Nya. Ras dan kebangsaan Anda bukanlah sebuah kecelakaan. Tuhan merencanakan semua itu untuk memenuhi tujuan-Nya. Alkitab berkata, Dari satu orang manusia Ia membuat segala bangsa dan menyuruh mereka mendiami seluruh bumi. Ia jugalah yang menentukan sejak semula, kapan dan di mana mereka boleh hidup Kisah Para Rasul 1726 BIS. Tidak ada satu halpun dalam hidup Anda terjadi begitu saja. Semua itu untuk sebuah tujuan. Yang paling menakjubkan, Tuhan telah memutuskan bagaimana Anda akan dilahirkan. Terlepas dari keadaan lahir Anda atau siapa orangtua Anda, Tuhan memiliki sebuah rencana dalam menciptakan Anda. Tak peduli apakah orangtua Anda itu baik, buruk, atau acuh tak acuh terhadap Anda. Tuhan tahu bahwa kedua individu itu memiliki genetika yang tepat dan persis seperti yang diinginkan-Nya untuk menciptakan kebiasaan Anda seperti Anda yang ada di dalam pikiran-Nya. Orangtua Anda memiliki DNA yang Tuhan inginkan untuk menciptakan Anda. Walaupuan ada orangtua yang tidak sah, tidak ada anak yang tidak sah. Banyak anak yang tidak direncanakan kehadirannya oleh orangtua mereka, tetapi Tuhan tidak pernah tidak merencanakan kelahiran Anda. Tujuan yang Tuhan tetapkan melebihi perhitungan kesalahan manusia, bahkan melebihi dosa sekalipun. Tuhan tidak pernah melakukan sesuatu secara kebetulan, dan Tuhan tidak pernah melakukan kesalahan. Tuhan memiliki alasan untuk segala sesuatu yang Ia ciptakan. Setiap tumbuhan dan hewan direncanakan oleh Tuhan dan setiap orang dirancang dengan sebuah tujuan di dalam pikiran Tuhan. Motivasi Tuhan saat menciptakan Anda adalah karena kasih-Nya. Alkitab berkata, Long before he laid down earth's foundations, he had us in mind, had settled on us as the focus of his love, to be made whole and holy by his love {Jauh sebelum Ia meletakkan dasar bumi, Dia memiliki kita di dalam pikiran-Nya, menyelesaikan hidup kita sebagai fokus dari kasih-Nya} Efesus 14a Message Bible Allah telah memikirkan Anda bahkan sebelum Ia menciptakan dunia. Bahkan sebetulnya, itulah alasan Tuhan menciptakan dunia! Tuhan merancang lingkungan di planet ini hanya agar kita bisa hidup di dalamnya. Kita adalah fokus dari kasih-Nya dan ciptaan yang paling berharga dari seluruh ciptaan-Nya. Alkitab berkata, Atas kemauan-Nya sendiri Ia menjadikan kita anak-anak-Nya melalui sabda-Nya yang benar. Ia melakukan itu supaya kita mendapat tempat yang utama di antara semua makhluk ciptaan-Nya Yakobus 118 BIS. Lihatlah betapa Tuhan begitu mengasihi Anda dan menganggap Anda sangat bernilai! Tuhan tidaklah serampangan, Dia merencanakan semuanya dengan tepat. Semakin banyak para ilmuwan dan ahli biologi belajar tentang alam semesta, semakin kita memahami bagaimana planet ini secara unik cocok bagi keberadaan kita, yang dibuat dengan spesifikasi yang tepat sehingga memungkinkan manusia hidup. Dr. Michael Denton, peneliti senior dalam genetika molekular manusia di Universitas Otago, New Zealand, telah menyimpulkan, Semua bukti yang tersedia dalam ilmu biologi mendukung proposisi inti bahwa kosmos dirancang khusus secara keseluruhan untuk kehidupan dan manusia sebagai tujuan fundamentalnya, secara keseluruhan di mana semua semua segi realita memiliki makna dan penjelasannya dalam fakta sentral. Michael Denton, Destinasi Alam Bagaimana Hukum Biologi Mengungkapkan Tujuan Di Alam Semesta, New York Free Press, 1998, Alkitab telah mengatakan hal yang sama ribuan tahun sebelumnya Tuhanlah yang menciptakan langit, Dialah Allah! Dialah yang menjadikan dan membentuk bumi, membuatnya kokoh dan tetap berdiri. Ia tidak menjadikannya tempat yang sunyi sepi, tetapi tempat untuk didiami. Dialah yang berkata, "Akulah TUHAN, dan tak ada lainnya Yesaya 4518 BIS. Mengapa Tuhan melakukan semua ini? Kenapa Tuhan begitu repot menghadapi semua persoalan dengan menciptakan alam semesta ini bagi kita? Karena Tuhan adalah Tuhan yang penuh kasih. Kasih semacam ini sulit untuk dimengerti, namun secara fundamental dapat diandalkan. Anda diciptakan sebagai obyek spesial dari cinta-Nya Tuhan! Tuhan menciptakan Anda agar Ia bisa mencintai Anda. Ini adalah sebuah kebenaran untuk membangun hidup Anda. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Allah adalah kasih 1 Yohanes 48. Ayat ini tidak mengatakan bahwa Allah memiliki kasih. Allah adalah kasih! Kasih adalah esensi dari karakter Tuhan. Ada kasih yang sempurna di dalam persekutuan Trinitas, jadi Tuhan tidak perlu menciptakan Anda. Tuhan tidaklah kesepian. Tapi Tuhan ingin menciptakan Anda untuk mengekspresikan kasih-Nya. Tuhan berkata, Dengarlah Aku, hai keturunan Yakub, kamu semua yang tersisa dari umat-Ku. Aku telah memelihara kamu sejak kamu dilahirkan. Aku tetap Allahmu sampai kamu tua; dan tetap menjaga kamu sampai kamu beruban. Aku menjadikan kamu dan tetap memelihara kamu, Aku akan menolong dan menyelamatkan kamu Yesaya 463-4 BIS. Jika tidak ada Allah, maka kita semua lahir karena kecelakaan, hasil dari kebetulan acak astronomis di alam semesta. Anda bisa berhenti membaca artikel ini, karena hidup ini pada akhirnya tidak akan memiliki tujuan dan tidak memiliki arti dan makna sama sekali. Tidak akan ada benar atau salah, dan tidak ada harapan di luar tahun Anda yang singkat di bumi. Tapi Tuhan itu ada dan ia menciptakan Anda untuk sebuah alasan, dan kehidupan Anda memiliki makna yang dalam! Kita akan menemukan arti dan tujuan hanya ketika kita menjadikan Tuhan sebagai titik acuan dalam hidup kita. Kalimat terakhir dari Roma 123 Message Bible berkata, The only accurate way to understand ourselves is by what God is and by what he does for us, not by what we are and what we do for him {Satu-satunya cara yang akurat untuk memahami diri sendiri adalah dengan memahami siapa itu Allah dan apa yang dilakukannya bagi kita, bukan dengan memahami diri kita dan apa yang kita lakukan bagi-Nya}. Sumber Rick Warren Sumber Rick Warren Halaman 1
Alkitabberkata, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5:17). Jawab: Hidup yang diubahkan dari orang-orang yang mematuhi Yesus dan menuruti isi Alkitab memberikan bukti yang paling kuat bahwa Alkitab berasal dari Tuhan.
Halini semakin menegaskan bahwa ternyata benang merah dari ajaran dan risalah para rasul adalah tentang ketauhidan, sebagaimana yang ditegaskan pada 21 Al Anbiyaa’ ayat ke 25 : “Dan Kami tidak mengutusAyatlawak peribahasa. 30) Harapkan pagar, pagar tidak boleh diharap. 31) Alang-alang mandi biar guna sabun. 32) Berapa berat mata memandang, berat lagi seguni beras. 33) Cubit paha kanan, paha kiri tak rasa apa-apa pun. 34) Diam-diam ubi berisi, diam-diam orang bisu. 35) Hidup segan mati di tanam. Secaratematik, ayat ini berbicara tentang kecintaan Allah terhadap hamba-Nya yang selalu bertaubat dan membersihkan diri. Kebersihan dalam konteks ini secara tidak langsung mengarah
Sayapercaya, tidak kebetulan kita menjadi warga negara Indonesia. Tuhan mau anak-anak-Nya memiliki dampak bagi negaranya. Berikut 15 ayat Alkitab tentang menjadi warga negara yang baik. Follow juga instagram @kuisalkitab. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. – Kolose 3:23
Kamibaru saja berbincang-bincang tentang "Membangun di Atas yang Ada" bagian yang pertama. Bagi Anda yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai acara ini, silakan menghubungi kami lewat surat. Alamatkan surat Anda ke Lembaga Bina Keluarga Kristen (LBKK) Jl. Cimanuk 56 Malang.